Sejarah Gereja Bali – GKPB

Sejarah Gereja Bali – GKPB

 

GKPB (Gereja Kristen Protestan di Bali) lahir pada tanggal 11 November 1931 dengan dibaptisnya 12 Orang Bali menjadi Kristen oleh Pendeta R.A.Jaffry di Tukad Yeh Poh, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali. 12 Orang Bali dibaptis menjadi Kristen karena hasil perkabaran injil Tsang To Han dari CMA (Christian Missionary Alliance) yang datang ke Bali tahun 1929 untuk mengembalakan orang-orang Kristen China yang ada di Kota Denpasar melalui seorang perempuan Bali yang nikah dengan orang China di Denpasar Tsang To Han berkenalan dengan 12 Orang Bali tersebut diatas Tahun 1929, beberapa orang di desa Dalung Abianbase dan Untal-Untal mengalami krisis spiritual dan belajar ilmu kebatinan kepada Raden Atmojo Kusuma. Bebrapa orang murid Raden Atmojo Kusuma ini akhirnya menerima Yesus melalui Tsang To Han karena Raden Atmojo Kusuma tidak diperbolehkan lagi tinggal di Bali oleh Pemerintah Belanda.

 

Maka melalui Tsang To Han dibaptislah 12 Orang Bali di Sungai Yeh Poh Dalung yang berasal dari Banjar Untal-Untal, Dalung, Abianbase dan Buduk. Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) diakui sebagai Gereja pada tanggal 11 Agustus 1949 dengan dikeluarkannya badan Hukum No.8 tanggal 11 Agustus 1949, berdasarkan staadblat nomer 214 bertempat di Blimbingsari.

 

Dalam perjalanan sejarahnya GKPB sebagai Sinode pernah berkantor pusat di Untal-Untal, Debes No. 6 Denpasar, Jl. Sutomo No. 101 Denpasar dan sekarang berkantor pusat di Jl. Raya Kapal No.20 Kapal Mengwi Badung.

 

Profil GKPB (Keterangan Simbol) :

 

Lingkaran yang paling luar, berbentuk oval (seperti telur) menyimbolkan bahwa ada kehidupan di dalamnya. Dalam bahasa Bali dikenal istilah “manik” yang bisa diidentifikasikan sebagai jiwa dari kehidupan.
Salib yang bengkok (Salib yang menari) : Ini menyimbolkan kebangkitan Kristus dari kematian-Nya. Oleh kebangkitan Yesus maut telah kehilangan sengatnya. Seandainya Yesus tidak bangkit dari kematian-Nya maka iman kita kepada-Nya akan sia-sia.

 

Sepuluh lingkaran kecil (lima disisi kanan dan lima disisi kiri sebelah atas) : Salib adalah simbol dari Sepuluh Perintah Tuhan dalam Perjanjian Lama yang kemudian digenapi dengan kematian dan kebangkitan Yesus di kayu salib.

 

Langit merah berdarah adalah simbol dari darah Kristus yang sudah dipersatukan dengan kehidupan mereka yang mau bertobat.

 

Perahu dengan kepala ikan identik dengan perahu masyarakat Bali, yang bisa dijumpai dari Sanur sampai bagian barat pulau Bali. Ini menyimbolkan Perahu Kehidupan yang diberkati yang berlayar di samudera kehidupan yang tidak bertepi. Batas tepinya adalah dunia harapan baru. Yesus Kristus yang hidup adalah nahkoda dari perahu itu yang disimbolkan dengan salib yang menari.

 

Laut biru melambangkan Samudra Perdamaian.

 

 

Teratai dan burung-burung jantan dan betina menggambarkan perumpamaan Yesus tentang kekhawatiran, “Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu ?” (Matius 6 : 25-26), “Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Sebab hidup itu lebih penting dari pada pakaian. Perhatikanlah burung-burung gagak yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mempunyai gudang atau lumbung, namun demikian diberi makan oleh Allah. Betapa jauhnya kamu melebihi burung-burung itu! Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta pada jalan hidupnya ? Jadi, jikalau kamu tidak sanggup membuat barang yang paling kecil, mengapa kamu kuatir akan hal-hal lain ? Perhatikanlah bunga bakung, yang tidak memintal dan tidak menenun, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi, jika rumput di lading, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api demikian didandani Allah, terlebih lagi kamu, hai orang yang kurang percaya !” (Lukas 12 : 22-31)

 

KESIMPULAN : Di dalam tubuh GKPB ada jiwa dari jemaat yang berlayar dan dinahkodai oleh Yesus untuk mengarungi samudra kehidupan menuju dunia yang belum diketahui, dunia baru, dunia yang penuh damai sejahtera, dunia yang sangat indah dimana tidak ada kekhawatiran dan keraguan.

 

Pada saat ini GKPB memiliki 58 Jemaat, 2 English Spaeking Congregation (ESC), 17 Balai Pembinaan Iman (BPI) yang tersebar di delapan kabupaten dan kodya di seluruh pulau Bali, dengan total warga jemaat sebanyak 11.330 jiwa, menurut statistik jemaat tahun 2008.
Keanggotaan Jemaat GKPB:

 

 

WILAYAH KOTA DENPASAR

1. GKPB Jemaat “Kristus Kasih” Denpasar
2. BPI Surya Buana
3. GKPB Jemaat “Widhi Satya” Sesetan
4. BPI Kepaon
5. GKPB Jemaat “Getsemani
6. GKPB Jemaat Dhyana Pura Kuta
7. GKPB Jemaat Philadelphia Legian
8. ESC English Worship Service – Legian
9. GKPB Jemaat Bukit Doa Nusa Dua
10. ESC Bukit Doa International Church

 

WILAYAH BADUNG UTARA

11. GKPB Jemaat “Galang Ning Hyang” Abianbase
12. GKPB Jemaat “Uwit Galang” Ulun Uma
13. GKPB Jemaat “Sinar Urip” Carangsari
14. GKPB Jemaat “Gabriel” Pegending
15. GKPB Jemaat “Galang Bhuana” Dalung
16. GKPB Jemaat “Betlehem” Untal-Untal
17. GKPB Jemaat “Kudus” Sading
18. GKPB Jemaat “Merta Urip” Luk-Luk

 

WILAYAH BADUNG SELATAN

19. GKPB Jemaat “Efrata” Buduk
20. GKPB Jemaat “Toya Urip” Kaba-Kaba
21. GKPB Jemaat “Marga Pakerti” Padang Tawang
22. GKPB Jemaat Canggu Permai
23. GKPB Jemaat “Tirta Amerta” Plambingan
24. GKPB Jemaat “Tirta Empul” Kerobokan
25. GKPB Jemaat “Hosana” Kwanji
26. GKPB Jemaat “Yudea” Padang Luwih

 

WILAYAH BALI TIMUR

KABUPATEN KARANGASEM
27. GKPB Jemaat Amlapura
28. GKPB Jemaat “Sabda Urip” Sega

KABUPATEN KLUNGKUNG
29. GKPB Jemaat “Tresna Asih” Klungkung
30. BPI Tengading

 

WILAYAH BALI TIMUR LAUT

KABUPATEN BANGLI
31. GKPB Jemaat “Marga Rahayu” Bangli
32. GKPB Jemaat “Mrikije” Bukitsari
33. GKPB Jemaat “Giri Sweca” Katung
34. BPI Tambakan

KABUPATEN GIANYAR
35. GKPB Jemaat “Margi Rahayu” Gianyar
36. BPI Batu Bulan
37. BPI Payangan Ubud

 

WILAYAH BULELENG

KABUPATEN BULELENG
38. GKPB Jemaat “Sabda Bayu” Singaraja
39. GKPB Jemaat “Gunung Muria” Gitgit
40. BPI Sambangan
41. GKPB Jemaat “Imanuel” Sangsit
42. GKPB Jemaat “Urip Langgeng” Abasan
43. GKPB Jemaat “Galanging Jagad” Galungan
44. GKPB Jemaat “Pancaran Kasih” Bungkulan
45. BPI Bon Tiying
46. BPI Bulian
47. GKPB Jemaat Seririt
48. GKPB Jemaat Tigawasa
49. BPI Kedis
50. GKPB Jemaat “Air Hidup” Banyupoh
51. GKPB Jemaat Patas Tinga-Tinga
52. GKPB Jemaat Sumberkimo

 

WILAYAH JEMBRANA

KABUPATEN JEMBRANA
53. GKPB Jemaat Gilimanuk
54. GKPB Jemaat “Sion” Melaya
55. BPI Candikusuma
56. GKPB Jemaat Pangkung Tanah Melaya
57. GKPB Jemaat “Imanuel” Ambiarsari
58. GKPB Jemaat “Pniel” Blimbingsari
59. GKPB Jemaat “Mandira Santi” Negara
60. GKPB Jemaat “Mandira Asih” Tegal Badeng
61. BPI Sarikuning

 

WILAYAH TABANAN

KABUPATEN TABANAN
62. GKPB Jemaat “Bait Laihai Roi” Penataran
63. GKPB Jemaat Pajahan
64. GKPB Jemaat “Sabda Jati” Selabih
65. GKPB Jemaat “Marga Jati” Belatungan
66. GKPB Jemaat “Betesda” Lalang Linggah
67. BPI Bajera
68. BPI Wanagiri
69. GKPB Jemaat “Imanuel” Tabanan
70. BPI “Mawar Saron” Baturiti
71. GKPB Jemaat “Imanuel” Piling
72. GKPB Jemaat “Bukit Palma” Sanggulan
73. BPI Serason
74. GKPB Jemaat “Alif dan Ya” Bongan
75. GKPB Jemaat “Betesda” Sudimara
76. GKPB Jemaat “Suluh Kasih” Tibubiu
77. BPI Braban – Klecung

 

Dan di Layani oleh 35 Orang Pendeta Aktif Melayani di Jemaat, 3 Orang Pendeta Melayani di MSH dan 4 Orang Pendeta Melayani di Departeman. Pendeta yang masih aktif melayani di GKPB terdiri dari 36 Pdt. Laki – Laki dan 6 Pdt. Perempuan. 12 Orang Vikaris yang terdiri dari 6 Laki – Laki dan 6 Perempuan. Disamping itu Pdt. Emeritus di GKPB sebanyak 22 Orang yang terdiri dari 20 Laki – Laki dan 2 Perempuan.

sumber: group-gkpb-fb